Thursday, August 2, 2012

Appetite - The Desert Place

 
Appetite ..
Kok namanya seperti bagian dari blog ini? sounds so French ya...

Iya, cafe mini yang terletak di Jl. Senopati Raya No. 82 ini sebenarnya sudah lumayan lama ada, tapi karena tempatnya yang nyempil dan gabung dengan toko sepeda, kalau kita melewati jalan Senopati (sebelah kanan persisnya dari arah SCBD) sering ngga kelihatan. karena tempat nya yang mini dan area parkir yang tidak begitu luas.

Cafe ini konsepnya super mini, kursi-kursi nya aja mini, rata-rata orang datang kemari sambil browsing (ada wi fi) dan sekedar duduk-duduk manis (hal yang happening dilakukan anak-anak Jakarta saat ini ya...

Saya sudah tiga kali ke Appetite, dan engga pernah bosan. Memang kalau kita dapat tempat yang di luar itu agak panas karena engga ada AC dan tempatnya sempit. Tapi, semua terbayar sih ketika saya menyantap sepiring escargot di atas roti Bruschetta yang renyah, dessert yummy dan menggugah selera bernama Meile Feuille. Desert ini jadi salah satu favorit saya kalau kesini. Disini disediain juga kue-kue masa kini macam Red Velvet Cake , Rainbow Cake, pannecota, etc. Tapi, buat saya yang rekomen ya Meile Feuille ini, dengan ice cream dan lapisan seperti layer diisi dengan isian cream yang mirip dengan isi dari kue sus. S
mooth…dan melted di lidah saya. So…..yummy!
Menu utamanya ada Aglio Olio (enak, tidak terlalu oily dengan potongan tuna pedas, boleh jadi pilihan kalau lapar). Ada juga menu seperti fish and chips, nasi goreng, dan lainnya.

Untuk minuman juga lumayan variatif dari ice lychee tea, berbagai macam smoothies, dan coffee. Range harga dari Rp20,000-70,000

Saran saya kalau mampir ke Appetite, cobain deh Meile Feuille – nya yaa…



 


Wednesday, August 1, 2012

Rushed Trip in Singapore

Well, taun ini lebih banyak cerita trip mendadak. After last month (in January) went to KL, kali ini kembali berkesempatan mengunjungi negara tetangga lainnya yang udah pasaran banget, Singapore. Tiba-tiba my friends dari kantor lama ngajakin ke SG karena dapet tiket murah Jetstar one-way cuma $25. Ga mikir lama langsung booked, karena emang pengen ada yang dibeli di SG, saya sangat suka sekali belanaja fashion di H&M, hehe dan H&M belum ada di Jkt. Belum dapat tiket balik. 2 hari kemudian
baru search, oke juga nih harga weekend biasanya mahal2, ada Tiger Airways dengan harga balik sekitar Rp450,000. (disinilah terjadi kebodohan, karena ke book nya senin jam 10 pagi, sehingga saya harus ijin kantor) dan itu tidak mungkin karena ternyata load kerjaan lagi banyak banget, my boss juga agak keberatan, dari sinilah petaka dimulai.... Lanjut yaaa.... ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Sampe di bandara, saya diantar oleh someone (ga boleh tau yaa siapa, yang jelas special one :p), seperti biasa deh last minute, terburu-buru ke airport karena ada meeting sampe sore. Flight should be took off at 10 pm. jam 7.30 pm baru jalan dari kantor, dan itu jumat malem, horrible traffic in JKT even worst at the airport. Tapi si someone yang sabar ini nemenin dan akhirnya sampe juga tepat waktu. Someone nungguin sampe saya dan kawan2 selesai imigrasi... Sooo....sweet yaaa...mau nge trip ada yang nganter ke bandara #apaseh hehehe.. taunyaaa...ni budget airlines DELAY!!! ga nanggung2 2 jam....baru take off jam 12.30, huaaaa ngantuuukkk banget kan...sampe SG aja jam 3.30. gokil... tapi mau siapain lagi, kita nginep di Festive Hotel, Sentosa Islan Resort. Kebetulan salah satu teman dapat voucher murah yang biasa nginep disini dengan family suite 3 juta/mlm, cuma setengahnya, ga sampe malah. pokonya for 3 nights untuk kita bagi ber 5 jatohnya seorang cuma S$92. okekan? ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Tapi petakaa saya adalah saya rugi 1 malam karena saya ternyata harus pulang minggu. Dan gilanya lagi belum dapet pesawat pulang, hahahaha...jadilah hari sabtu yang udah mana sampe SG itu jam 3.30, jam 10 pagi saya jalan abis breakfast di toast box, foto2 di sentosa, Universal sama anak2 yang lain saya balik lagi ke Changi buat nukerin tiket, kali aja bisa re-schedule dengan kena charge berapa. Sampe di changi, mana budget airline itu dipisah lagi bandaranya jadi abis naik MRT masih harus naik free shuttle gitu loh. sampe disana saya disuruh bayar S$492, eeehhh yang bener aja deh itu udah bisa naik SQ. tentunya dengan berat hati saya relain aja tuh tiket SG-JKT by tiger. pheeewww... Akhirnya saya kontak temen travel langganan saya, dapet tiket termurah Rp820,000 by Sriwijaya air tapi pulangnya siang bolong jam 12. hhiiiksss...All flight yang agak sore apalagi malem udah berjuta-juta. Saya pun pasrah beli tiket ulang sriwijaya itu. Balik dari Changi (misah sama 3 temen lainnya), saya dengan teman saya yang setia nemenin akhirnya mutusin aja shopping ke Orchard Road, back to tujuan awal saya ke H&M. Saking keselnya, saya belanja kaya orang kesetanan, entah berapalah itu tagihan CC, beli blazer, dresses, kemeja, etc. Untungnya harga H&M dengan kualitas sama tapi lebih murah dari ZARA. After that, lunch di Lucky Plaza, ga jauh2 malah mesen Holycow dan ice almond lyche (S$3)hahahha jelas2 ini dari Jakarta. yaa..namanya laperr lah yaaa hehe.. Dari Orchard, puas shopping balik ke hotel. Mandi... --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Nite out (of course my last night), kita abisin waktu nongkrong2 di CLark Quay. Dinner di Hooters (yang waitress nya pake baju mini-mini), we ordered salad , chicken wings, french fries, dan minuman. well, mahal siihhh..... Clark Q itu kaya tempat nongkrongnya anak2 muda emang... bertebaran cafe-cafe, tempat clubbing kaya Forbidden city, etc. Selesai makan di CLark Q, we moved to Alegro, makan churoz.....uenaaakkk...ambil paket churoz plus margarita (langsung angettt berasa ke badan). blaaahh...dasar pada pelit dan kere heheheheh kita cuma order 1 package...dimakan bareng2....hehehe bayarnya bagi rata!!! well, puas ngeceng, ketawa, foto2, lanjut tengah malam jalan ke Mustafa buat beli oleh-oleh. harga coklat disini emang paling murah dibanding tempat lain di SG. beli coklat yang banyakkk....!! Puas belanja coklat, akhirnya pulang ke hotel pake taxi. Well........Tidur ------------------------------------------------- Minggu? this is it. saya balik duluan ngejer flight jam 12, udah ga sempat kemana2, even mau liat2 barang di ION, atau sekedar ngeceng ke Merlion, yasudahlah...pasrah saya jalan ke Changi sendiri pakai taxi nenteng2 belanjaan hasil liburan terpendek dan SUPER MAHAAALLLL......hehehe.. well, rezeki bisa dicari, dan still enjoyed whatever happened. itu aja prinsipnya... pulang......rasa kecewa, sebel langsung ketutup dengan nonton film THIS MEANS WAR. Not bad huh??? -------END---------

Visit the Neighbor - Simply Kuala Lumpur

Perjalanan trip kali ini is so simple. Modal pesen tiket mendadak, bareng temen-temen kantor, kebetulan dapet harga tiket lion air round-trip JKT-KL 900,000, lumayan untuk harga yang mendadak dan jatuh bertepatan pada saat long weekend chinese ney year. Flight berangkat pagi hari, take off sekitar jam 9 pagi. Alhamdulillah engga delay, 2 jam kurang lebih waktu tepuh JKT - KL, sampelah di bandara Kuala Lumpur. Bandara di Malaysia jelas jauh lebih bagus dari segi perawatan, bangunan, dan fasilitas. Sampai di bandara, ada fasilitas free train (modelnya mirip MRT di Singapore) yang menghubungkan antara terminal 1 dengan 2. Untuk menuju ke pusat kota, Kuala Lumpur ada banyak cara, bisa naik taxi, bus, atau KLIA express. Kami memutuskan untuk naik KLIA express karena waktu tempuh paling cepat sekitar 45 menit, dan juga keretanya cukup nyaman. yaaa...lumayan mahal sekitar Rp130,000an untuk one-way kalo di rupiahin. Sampe di KLC, saya bersama teman-teman kantor langsung menuju apartment yang sudah kita sewa dari Air B n B (situs yang cukup recommended kalo untuk cari-cari sewa apartment, guest house dengan variasi harga dan foto yang ditampilkan benar-benar ga beda jauh dengan aslinya). silahakan kunjungi www.airbnb.com. perjalanan dari stasiun KLIA ke apartment dekat KLC menggunakan taxi. Bicara soal taxi di Malaysia, sebenarnya kalau dihitung jauh lebih murah di Jakarta, Indonesia. Mobilnya juga seperti kelas taxi-taxi tarif bawah Jakarta, kurang bagus. Tapi bicara infrastruktur jalan, benar-benar kita kalah jauh dari Malaysia. Mungkin Jakarta harus mencontoh Malaysia untuk hal ini. -------------------------------------------- Apartment. Tiba disana sudah disambut Kevin, sang owner keturunan Kanada yang menikah dengan orang Malaysia. Orangnya ramah, baik, dan anaknya lucu. His apart totally awesome. dengan 3 kamar (1 main room, 2 yang lebih kecil) lengkap dengan dapur, meja makan, mesin cuci, microwave, kulkas, etc, betul-betul amazing dengan harga sewa yang semalamnya hanya jatuh Rp200,000an loh per orang. Really worth it. Sampe apart kami santay-santay, tersedia juga fasilitas kolam berenang dengan view yang OK banget dan fasilitas gym. Foto-foto, ngemil-ngemil sampai sore. Trip kali ini emang trip ter-santay yang pernah saya jalani. Tapi, apartment-nya memang bener-bener bikin betah. ---------------------------------------------------- Sore hari, Kami berniat cari makan yang emang cukup terkenal di KL, yakni NASI KANDAR PELITA. Awalnya, kelihatan dekat, kami putuskan jalan kaki dari apartment, eeehhh,,,,taunya nyasar, ujung2nya sarana andalan yakni taxi, karena bus disana juga cukup membingungkan. Sampai di NASI KANDAR PELITA, nasi campur nya sangat terkenal. Saya sempat mencicipi nasi kebuli, telur ikan, sayur, dan kare nya enaaakkkk sekali. Plus jangan lupa es teh tarik. yummm... Malam hari, dihabiskan dengan jalan2 ke TWIN TOWERS, menara petronas, kebanggan-nya Malaysia. Foto-foto, gonta-ganti gaya. Dilanjutkan dengan SHOPPING ke Vincci. Saya sempat beli 3 pasang sepatu, termasuk titipan teman, dan sedikit aksesoris. Puas belanja, lanjutlah kita jalan-jalan di seputaran luar mall, dan akhirnya menghabiskan malam yang asik dengan makan masakan Arab di Marakesh. Isi restaurant ini benar-benar surganya kaum hawa, penuh dengan pria-pria Timur Tengah dengan berbadan tinggi, gagah, dan ganteng. Memanjakan mata...hehehe Sampai terjadi cerita lucu, dimana saat saya ke toilet, there was a guy (lumayan ganteng) yang tiba-tiba ngajak berkenalan dan memberikan saya secarik kertas berisi nomor teleponnya, namanya Kaya. Well, after di Indonesia Kaya sempat sms tapi saya kok males yaaa untuk follow-up? hahahaha...yaahhh hanya bagian dari cerita lucu setiap kali nge-trip dapet cowo kenalan hahaha..artinya saya masih menarik bukan? *narsis* ------------------------------------------------------- Hari berikutnya, Tujuan kami tentunya Genting Highlands. Lagi-lagi kami prefer sewa taxi dari KL menuju ke Genting cable car. Samapi di Genting, udaranya dingin seperti di Puncak, ramai pengunjung. Lalu Kami antri tiket untuk naik cable car (semacam kereta gantung 15-20 menit untuk sampai di Genting Highlands). Yang males adalah kita harus antri sekitar 1 jam untuk sampai ke cable car itu, ada jalur express dengan merogoh kocek 3 kali lipat dari harga tiket reguler. Kami membeli dengan tiket reguler saja dan antri sambil ngemil khas jajanan malysia yang sempat kami beli di area pertokoan di Genting. Finally, naik cable car. Menurut saya, yang menarik dari Genting adalah yaaa...naik cable car yang panjang jaraknya dan dengan ketinggian entah berapa meter itu, dengan 1 cable car hanya boleh untuk 4 orang. Sisanya, ga ada yang menarik di Genting, honestly. Mungkin kalau yang suka berjudi, casino is one of interesting part from Genting. Tapi kalo hanya sekedar trip, Genting engga menarik sama sekali buat dikunjungi. Ada wisata lain yakni Batu Cave, dimana ada patung budha besar menjulang tinggi. Tapi, lagi-lagi kami tidak tertarik kesana dan akhirnya decide untuk skip. Sepulang dari Genting yang menarik lagi-lagi belanja dengan harga yang jauh lebih murah hehehehe... Saya sempat membeli koper traveling merk Pierre Cardin dengan discount yang lumayan. Itu aja hasil oleh-oleh dari Genting selain juga cemilan yang enak-enak. hehehe.. --------------------------------------------------------------- Back to apart, mandi, santai-santai sejenak. Malam hari kami lanjutkan untuk nongkrong aja, main-main ke Bukit Bintang, China town, dan makan malam di sebuah cafe (saya lupa namanya) karena teman saya ada yang ngebet nonton club bola kesayangannya. Lagi-lagi makanannya enak. Hal yang tidak mengecewakan dari perjalanan KL adalah makanan disana enak!!! berani bumbu dan yumm.....Dilanjutkan dengan ngobrol-ngobrol ringan sambil nyoba shisha rasa strawberry mint ;) Lelah malam hari, jalan kaki dan menikmati malam hingga pukul 1 pagi di Bukit Bintang, kami pun kembali ke apart untuk istirahat. Rupanya Kami baru bisa tertidur pukul 4 pagi karena asik ketawa-ketawa dan enjoy the music dan suasana malam di apart dengan view twin towers dan kota Kuala Lumpur. Akhirnya, lelah Kami pun tertidur. -------------------------------------------------------------- Hari terakhir, flight sore hari, tapi kami bangun cukup siang. Kami check out jam 12 siang dan menyempatkan lagi makan NASI KANDAR sampe puas....kali ini saya mencoba juga roti canai India nya. wah enakkk juga!!! After lunch, barulah kita ke IKEA. sayang, waktu udah mepet banget, padahal dari pada ke Genting mendingan ngabisin waktu shopping furniture, barang2 lucu, untuk rumah dengan harga yang miring semiring2nya dan kualitasnya bagus... Next time, kalo sempet ke KL lagi memang harus ngabisin waktu di IKEA. Waktu yang mepet hanya saya habiskan untuk beli selimut hijau (bayangin cuma Rp65,000) bahannya halus banget, frame foto yang bisa muat banyak, lilin aromatherapy, dan tempatnya yang unik dan lucu, serta roller. Dari IKEA, akhirnya sampailah kembali di bandara Malaysia. Lagi-lagi sempetin belanja di duty free shop bobbi brown, dan beberapa barang/makanan/minuman yang emang lebih murah di banding beli di Indo. Akhirnya, sore hari kembalilah alhamdulillah dengan selamat ke Jakarta :) Kami tiba sekitar pukul 6 sore, dan sekian perjalanan singkat nan santay banget di negara tetangga. Happy traveling everyone!!! ;)

Batam Kota nya Perfume dan tas murah, cemilan hard core!

Batam, seringkali salah satu kota yang terbilang modern di Indonesia ini tidak menjadi banyak pilihan buat berwisata, lebih banyak karena urusan bisnis, tempat transit atau pun lebih terkenal dengan kota transit sebelum orang melanjutkan perjalanan ke Singapore. 

Beruntung juga saya bisa mengunjungi kota satu ini, memang lebih insist ke S’pore. Tapi saya menyempatkan menghabiskan sehari semalam untuk sekedar meng-xplore ada apa sih di Batam?
Landed safety di Batam sekitar pukul 13.30 WIB (tidak ada perbedaaan waktu antara Batam dengan Jakarta).  2 hari sebelum sempat browsing mengenai Batam, jd sampai disana tidak terlalu kaget dengan serbuan para taxi gelap, kenapa disebut taxi gelap? Karena jalannya ga pakai argo. Biasanya sesampainya di bandara Nang Hadim Batam, kita sudah bisa menemukan list harga taxi ke tujuan yang diinginkan. Misal bandara-Nagoya (pusat kota) itu sudah umum memasang tariff Rp70,000. 

Saya memilih light traveler dengan pergi tidak bawa koper, supaya ga ribet dan ga lama ngurus bagasi. Sampe di bandara saya pergi ke ATM untuk ambil uang. Tak lama seorang bapak supir taxi menghampiri saya dan menawarkan untuk tariff sampai jam 6 sore Rp400,000, mahala bukan? Mengingat sewa mobil satu hari di Bali saja plus supir sekitar 300,000. Bayangkan hanya 4 jam? Nego berjalan alot akhirnya disepakati Rp350,000. Saya pun naik taxi, hmm jgn bayangkan menemui taxi seperti blue bird, taxi nya model mobil lama dengan ac yaaa…..lumayan lah. Kata si Pak supir taxi Batam 80% adalah pendatang, beliau juga asalnya dari Padang dan sudah 17 taun menetap di Batam. Percakapan terjadi sepanjang perjalanan.

Tujuan pertama saya adalah jembatan Barelang, yang menghubungkan 6 pulau. Ada 5 jembatan, tapi yg terbesar adalah jembatang yg pertama dimana banyak wisatawan ataupun penduduk local yang mampir sekedar untuk foto-foto ataupun ngemil. Tak tanggung-tanggung cemilannya kapiting asap dan udang goreng tepung yang dikaitkan seperti sate. Wowww!! Karena saya penggemar kuliner, maka sayapun mencoba yang lebih ringan yakni udang goreng tepung, udangnya cukup ukuran sedang isi 5 dalam satu tusuk seharga Rp10,000/ sambil asik menikmati angin yang cukup kencang dengan pemandangan laut tenang di atas jembatan. Penduduk Batam sangat beragam, soal keramahan tergantung orangnya, buat saya orang-orangnya tidak terlalu ramah tapi cukup bisa diajak ngobrol kok. 

Setelah puas foto-foto (seperti biasa narsis) dan menghabiskan cemilan, saya melanjutkan perjalanan ke Perkampungan camp ex pengungsi Vietnam di Pulau Galang, Batam. Perjalanan tempuh sekitar satu jam dari Barelang, sepanjang jalan hanya tanah merah dan pemandangan pohon saja, benar-benar sepi!!!! Tak heran taxi-taxi di Batam bisa tancap gas semaunya. Sesekali mungkin ada truk-truk besar atau motor, mobil hamper jarang lewat. Sampai di camp Vietnam tentunya tujuan utama adalah ke Quan Am Tu atau Patung Dewi Kwan Im yang besaaarr bgt dan pagodanya. Saya lihat sepi sekali yang smebahyang disitu, sayapun menikmati pemandangan alam dari atas pagoda dan lagi berfoto-foto depan patung Dewi Kwan Im. Lalu berjalan-jalan melihat-lihat ke belakang dan membaca sejarah dimana dulu adalah tempat para pengungsian orang Vietnam yang negaranya sedang bergejolak. Dilanjutkan ke tempat perahu yang mereka pakai, aroma spooky mulai menyeruak terlebih ketika melewati bekas RS PMI, horrrroooorrr banget, sampe ga berani turun. Luas sekali lahan ini saya pikir sampai ribuan hektar namun tidak begitu terurus sayang juga. Tidak begitu banyak aktivitas yg bisa dilakukan di komplek wisata Pulau Galang ini, tidak ada orang berjualan sama sekali.

Lanjut perjalanan, waktu sudah menunjukkan pukul 3.30, saya menyepmatkan ke Pantai Melur (mirip kaya Pantai Carita) banyak orang Malaysia cuma nongkrong liat-liat makan popmie, saya pun memutuskan langsung saja menuju ke hotel Trinity tempat saya menginap di Nagoya supaya tidak terlalu sore dan masih sempat diantar ke Nagoya Hill. Sampai hotel pukul 5 sore, dan saya menyuruh supir untuk menunggu sementara saya check-in dan berisitirahat sebentar.  Pulul 5.20 saya pun turun dan minta diantar ke Nagoya Hill.

Di daerah Nagoya inilah baru terasa BATAM sekali terlebih kalo anda pergi ke lucky Plaza, tempat pusat barang-barang elektronik murah mulai dari handphone, camera, TV, dan lainnya. Mulai dari permainan black market sampai barang asli kualitas bagus. Saya pun iseng muter-muter di Lucky Plaza karena letaknya berdekatan dengan Nagoya Hill. Harga BB Onyx 2 white hanya 3.6 juta, murah bukan jika dibandingkan di JKT yg masih 4.4 jutaan? Puas keliling di Lucky Plaza saya kelaperan karena dari siang belom makan. Mampirlah saya ke tempat deretan sea food (kalo kata di dunia maya sih belum ke Batam kalo ga makan sea food nya dan makanan khasnya Gonggong). Saya memutuskan memesan si GongGong itu sejenis siput yang direbus dan dicocol ke sambel, alamaaakk Makannya PE-ER bangeettt!!! Nyolok2 pake tusukan gigi kadang dapet kadang engga, satu porsi Rp25,000. Lainnya standar pesen ikan bakar Baronang, cumi goreng (orang sana lebih familiar bilang sotong), dan cah kalian. Soal bumbu bolehlaah…tapi saya lebih suka makan sea food di SULAWESI, bumbunya lebih nendang. Bahkan saya lebih suka langganan SANTIGA di BENHIL, hehe…menurut saya Nanggung!

Kenyang makan, saya muter-muter di Nagoya Hill karena disini terkenal pusat tas dan perfume (mau asli, KW 1, KW SUPER semua ada). Eeehhh bener ajaa koper Bonita di Jakarta harnga 700-1 jutaan di BATAM lg promo Rp150,000 *klo lg ga discount katanya 300 rebu) koper ukuran sedang lohh!! Menyesal saya ga beli. Sisanya KW super merk2 samsonite, polo, etc Cuma 500-1 jutaan. Wowwww banget kaaann? Silahkan yang hobi hunting tas, semua model ada. Saya sempet ke took yang jual HERMES KW SUPER ATAS itu harganya Rp1,750,000, di mangga DUa itu sekitar 2-3 jutaan. Bener-bener ga bisa bedain asli mana KW SUPER MANA. Bukannya saya rasis tp kalo disini baiknya cari yg jual Chinese, mereka cukup jujur dan terbuka kalo bilang brg asli atau palsu, jd kita ga bĂȘte karena ketipu. Penyesalan saya jg berlanjut karena baju-baju impor Korea, Bangkok disini murah-murah banget, modelnya pun keren-keren (soek berasumsi mau ke Sing, saya jd males belanja disini). Untungnya, karena banyak baca saya ga menyesal beli perfume asli Blvgari seharga Rp290,000 (tester only) di Singapore ga jual tester, kalo product harganya Rp350,000. Banyak orang Sing yg juga belanja perfume ke Nagoya. Compare price BLV di Jakarta sekitar 500-600 ribuan, lumayan kan?:)

Puas capek jalan-jalan di Nagoya akhirnya saya kembali ke hotel dengan jalan kaki karena engga jauh-jauh amat, sekitar 10 menit lah. Sampe di hotel mandi, dan saya pun tidur. Sebenrnya pengen jalan nongkrong lg liat Batam di malam hari tp kok males karena suasananya agak mirip malam-malam di BLOK M? hehee…

Esoknya bangun pagi mandi, dan sarapan. Asik loh hotel Cuma Rp288,000 sarapannya buffet. Mengingat perjalanan selanjutnya adalah Singapore dmn harga makanan disono mahal2, saya pun gamau  rugi….breakfastnya banyak haha sebagai perbekalan. Saya sarapan cereal, buah, mie goreng pake sosis, bubur ayam (ini sarapan apa makan berat?????) well, pake taxi lagi janjian sm si Bapaknya kemarin dan di antar ke Batam Center untuk nyebrang ferry ke Spore. Taxi dari Nagoya ke Batam center Rp50,000, perjalanan kurang lebih 15 menit. Sampe di Batam center, pelabuhannya bagus ga kaya di Bakauni Merak :p. modern dan bersih, wcnya juga cukup manusiawi. Disinilah berakhir perjalanan saya di Batam. See you Batam in developing city :)

El-Nido (Raja Ampat-nya Philipine)


“EL NIDO”, pertama kali mendengar mungkin beberapa orang sangat tidak familiar. Dimana itu? Caranya kesana gimana?
 
Benar. EL NIDO memang tidak se- “famous” dan “familiar” seperti Phuket, Phi Phi Island yang dimiliki oleh Thailand, Ho chi min nya Vietnam, Angkor Wat, dan aneka tujuan wisata Negara teangga lainnya yang sudah lebih dulu terkenal.
Bersukur pada Tuhan kali ini kami (saya, bersama dua sahabat saya Anita dan Achonk) memiliki kesempatan untuk melihat langsung keindahan alam EL NIDO yang terletak di Palawan, Philipine.

Berawal dari melihat El nido di National Geographic (stasiun TV favorit yang ga ketinggalan ditonton setiap harinya). Saat itu, saya terkesima dengan bule yang asik berenang di tengah lagoon-lagoon (laguna) dengan air yang jernih. Saya pun langsung sharing kepada dua sahabat saya itu yang menamakan diri The NEKAD TRAVELER. Kenapa dinamain seperti itu? Karena basic-nya emang orang-orangnya nekat, ada ga ada duit tetep berangkat, prinsipnya yang penting bahagia dan rezeki engga kemana, dan cenderung simple, tidak pernah meributkan soal cape, jalannya jauh, ataupun makan apa, tidur dimana. Hehehe..

Setelah shared tentang el Nido, sahabat saya Achong langsung book begitu ada tiket murah promo ke Philipine. Maklum rute pesawat Jakarta-manila masih belum banyak dan terbilang sangat mahal. Lain kalau ke Phuket, Thailand, Bangkok, Vietnam dimana low cost airlines seperti Air Asia sudah provide. Tanpa fikir panjang, mengingat perjalanan kesana lumayan jauh, kami pun agree dan langsung book tiket untuk 3 orang.

KENAPA ELNIDO kan di Indonesia juga banyak pantai yang cantik, bahkan jauh lebih menarik?
Pertanyaan itu mungkin yang pertama muncul di benak kawan-kawan. Betul, Indonesia itu memang lebih indah, lebih kaya, kekayaan alamnya sangat menggoda. Tapi untuk mendapatkan kepuasan yang serupa (kepuasan disini adalah dari segi biaya, kebersihan, dan kenyamanan) tidak sedikit kita harus mengunjungi sisi timur Indonesia dulu untuk bisa melihat awan yang masih biru cerah dengan hiasan bentuk-bentuknya, laut dengan degradasi warna yang memukau, dan snorkeling atau sekedar berenang di air yang jernih biru kehijauan, ataupun sekedar leyeh-leyeh di pasir putih (white sands).
Biaya yang dikeluarkan untuk ke daerah Timur Indonesia ternyata jauh lebih mahal ketimbang kami pergi ke EL Nido. Perbedaan antara EL Nido dan pantai laut cantik di Indonesia adalah betapa orang local disana sangat aware terhadap pariwisatanya. Tidak akan kita temui penjual yang maksa-maksa, pengemis, ataupun sampah berserakan di laut dan pantai. Semua totally dijaga. Untuk itu, mereka mengenakan eco tourism yang berlaku selama 10 hari per org sebesar PHP 200 (atau jika dirupiahkan sekitar 44,000). Dengan begitu kita ikut serta berkontribusi menjaga keindahan alam mereka. Pariwisata kita untuk alam memang tiada duanya, namun perawatan dan kemauan menjaga dari orangnya yang tidak ditemukan di Indonesia.

KENAPA harus Philipine? Tidak ke Thailand? Yg lebih mudah askesnya? Ribet banget ke Philipine?

Jawabannya simple. Kami mau yang beda, tidak biasa J sudah banyak org yang berkesempatan ke Phuket, Ho chi min, Singapore, Malaysia, sejak dibukanya penerbangan murah kesana. Tp jarang orang mau melirik tetangga kita yang satu ini padahal secara ekonomi mereka jauh di bawah kita, barang-barang disana dan harga makanan jauh lebih murah. Cocok bukan untuk traveler backpacker kaya saya dan sahabat saya yang kantongnya terbatas. *LOL*
Ok, terus gimana caranya kesana? Ngapain aja? Berapa lama? Ada apa? Boring ga sih? Mahal ga?

Untuk mencapai EL nido, sebenarnya bisa beberapa cara. Tentunya kita perlu sampai ke Manila dulu.
How to get there?
  1. Rute flight Jakarta-Manila, disambung flight Manila-Puerto Princesa, jalan darat 5 jam by van ke EL nido atau bisa dengan bis (tp kurang nyaman yang disebut dengan “jepney”) sekitar 8 jam perjalanan dari San Jose Terminal.
  2. Dari Manila ada pesawat kecil ukuran sekitar 15-20 orang dengan awak pesawat yang langsung menuju El nido. Tapi cukup pricey mengingat one-way Manila-ELnido itu sekitar Rp1 jutaan cost nya.
  3. Menggunakan ferry. Hanya ada di hari-hari tertentu, dan lama perjalanan cukup panjang. Bagi yang suka mabok laut amat sangat tidak disarankan.


Rute pertamalah yang kami tempuh, penerbangan by cebu pacific airlines sempat delay sekitar 45 menit dari Jakarta ke Manila. Perjalanan pesawat selama 4 jam. Hari pertama, Sesampainya di Manila, dari kursi pesawat saya bisa jelas melihat awan yang berwana orange karena sun rise. (ga lupa untuksedikit ambil foto dari kursi pesawat).

Pagi hari kami sampai di Manila, kami mengurus imigrasi dan lainnya lalu sarapan di Manila sambil menunggu penerbangan selanjutnya ke Puerto Princesa. Saya sendiri makan hot dog jika dirupiahkan hanya sekitar Rp10,000. (ini di bandara loh, compare klo kita makan di Soeta Airport J).

Selesai sarapan, kami kembali melanjutkan perjalanan ke Puerto Princesa, pesawat kali ini on time. Perjalanan tempuh sekitar 1 jam 15 menit. Perbedaan waktu antara Manila dan Jakarta hanya 1 jam (seperti dengan SG atau Bali). Sesampainya di Puerto Princesa, kami tidak langsung berangkat ke El nido. Hari pertama kami menyempatkan menginap di Puerto Princesa, namanya House of Rose. Rumah nya bagus, kamarnya karena harga backpackers, Cuma $10/night , sudah untuk bertiga, tanpa AC, kasurnya mirip dormitory. Rose sang pemiliknya juga sangat ramah.

Di Puerto Princesa, kami menyempatkan untuk caving di Underground River yang sangat terkenal di Palawan dan menjadi 7 nominee International Heritage (kaya nominasi nya Pulau Komodo gitu deh). Untuk ini kami sengaja mengambil tour by Hadefe travel (harganya sekitar PHP400 sudah termasuk makan siang). Seperti biasa orang Philipine itu welcome dan ramah seperti orang Indonesia. Saking kita dibilang mirip sama mereka beberapa kali kami sering diajak ngomong bahasa TAGALOG, dan lagi2 kami cuma bisa menjawab “am sorry Mam/Sir we don’t understand, we’re from Indonesia”. Terus ga aneh deh liat tampang mereka yang kaget. Begitulah seterusnya terjadi beberapa kali.


Di Underground River , kita akan dibawa sekitar 30-40 menit menggunakan boat untuk menuju ke gerbang cave. Setelah itu kita akan register dulu ditanya umur berapa, gender, dan nama lengkap untuk mengurus license. Sebelum naik boat, karena udah jam makan siang, kita disediakan makan siang oleh Hadefe (system buffet) di depan pantai dulu sebelum menuju boat. Makanannya babi (bagi yg non muslim), ayam, lalap, sambal, minumnya RC cola. RC Cola disana ga kalah ngetop sama cocacola. Makanannya menurut opini saya,  biasa aja, cukup untuk mengganjal perut sebelum melakukan caving. Yang seru, waktu kita ditawarin sama orang local  buat makan “mangrove wood worm”. Karena selalu pengen coba sesuatu yang baru kita iya2 aja dan harganya PHP 100 (atau sekitar  Rp22,000). Pas liat aslinya ternyata itu cacinggg iiii……..yaiyalah namanya aja worm. We felt like survivor. Yang berani makan tuh cacing mentah dikasi cuka dan cabe doang cuma saya dan Anita, Achong sih geli2 gitu, hehe.. RASANYA GIMANA?? Wahhhhhh kaya ingus berlendir!! kalo ditawarin lg saya ga janji bisa makan buat yang kedua kalinya ya…hahaha…kecuali kepepet kaya SURVIVOR di film-film Holywood gituh hehe.


Akhirnya kita pun caving di under ground river sepanjang 1.5 km saja, sebenarnya panjangnya 8 km, tp menurut pengelola untuk ambil caving 8 km itu dibutuhkan license khusus lagi yang berbeda. Dan saya fikir tidak semua orang juga berani. Kalau ada yang udah nonton film SANCTUM, beneran mirip, yang diliat hanya gua2 dengan air di bawahnya, dan gelap serta bau kotoran kelelawar dan para penghuni gua lainnya. Kita satu perahu hanya dikasih 1 lampu yang harus dipegangin sepanjang jalan. Amazing liat bentuk-bentuk stalaknit yang mirip macem-macem, ada yang seperti Holy family, corn, mushroom, naked lady, dan masih banyak lagi. Suasana spooky nya gua juga dapet banget. Buat yang suka caving, bisa dicoba.

Seleai caving, kami pun menyempatkan beli oleh-oleh di Tiange-Tiange Market. Disini barang murah-murah, kita bisa temukan berbagai macam camilan, oleh-oleh untuk tempelan kulkas, sandal, kaos-kaos. Harga kaos dengan kualitas yang udah bagus jika dirupiahin sekitar 25-40 ribu. Cincin mutiara dari yang biasa sampai bagus harga Rp20,000 sampai ratusan ribu. Sandal sekitar Rp20,000. Dan banyak lagi. Khas mereka adalah kacang mede, dry mangoes, dan serba produk kacang. Enak-enak banget dan murah kalau dibandingkan kita beli di Indonesia.

Kalau sempat ke Puerto Princesa, jgn lupa juga coba mampir di BADJAO Restaurant. Restonya di atas laut, pokonya udah kelasnya mahal kaya Bandar Jakarta mungkin. Masuknya aja udah bikin jiper, mana saat itu kami cuma pake baju tidur, karena pikiran kami ga mewah kaya begitu. The nekad traveler pun memberanikan diri masuk dan liat price list nya. Saya pribadi cukup kaget harga sea food platter yang cukup buat 3 orang udah berisi kepiting 2 buah, tiram 3 buah, cumi, udang banyak, dan lainnya itu cuma dihargain sekitar Rp120,000. Itu pun udah kenyang. Total makan minum pake juice segala di Badjao restaurant untuk bertiga: PHP 1,020 atau sekitar Rp224,000. Menarik bukan?? J

Hari kedua, melanjutkan perjalan pagi hari ke EL NIDO. Menyempatkan sarapan di house of rose (harga kamar $10 tidak termasuk breakfast ya), makanannya lumayan enak, mangga Philipine tu enak banget loh manisnya pas, kenyalnya pas. Pokonya harus makan mangga kalo kesana.

Van menjemput kami di house of rose, harga per org van Puerto Princesa ke EL nido (sudah AC) itu PHP 700 (kalau dijemput), PHP 600 kalau dari San Jose terminal. Perjalanan seperti yang saya sudah sebutkan sekitar 5 jam. 1 jamnya full off road, yaa lumayanlah bikin pantat tepos, pegel, dan kaki berasa semutan. Hehe… tapi percaya deh perjalanan panjang itu akan terbayar ketika melihat pemandangan di EL nido yang saya speechless jelasinnya. Mirip raja ampat KW sekian mungkin, kalo Raja Ampat punya gundukan (apa sebutan pasnya saya kurang tahu), bentuk El Nido  lebih tajam-tajam tapi banyak berserakan begitu di lautnya. Kira-kira seperti itu. Sampai di EL nido sekitar siang hari, kita memang maunya leyeh-leyeh, beres check in di Rossana Cottage (1 malam untuk bertiga itu sekitar Rp250-300 ribu jika dirupiahkan) sudah AC, kamar besar bgt, kamar mandi modern banget dengan shower dan WC duduk. Satu cerita lain dari Philipine, kamar mandi sejelek apapun itu ga BAU. Kayanya org sana bersih-bersih dan rajin menyiram yaaa….:))

Rossana Cottage terbilang bagus, banyak cottage lain di sekitar El Nido , cukup bisa ditempuh dengan berjalan kaki kalau belum punya bookingan kamar dan tanya-tanya ke penduduk local. Resort yang terbilang kelas atas dan mahal itu Miniloc dan EL nido resort. Suasana kotanya sepiiiiii bangetttt, jam 9 malem udah banyak orang tidur. Hanya beberapa tricycle (sejenis kendaraan sepeda motor beroda 3 buat alat transport penduduk hargnya sekitar PHP10 atau 2000 perak untuk jarak dekat) yang melintasi kota el nido. Hari kedua ini dihabiskan dengan leyeh-leyeh, liat-liat kotanya, jajan2, foto2 di depan El nido Boutiqe and Art (yang terkenal banget di EL NIDO) dan juga istirahat sambil prepare buat adventure besok. Kami pun sudah memperoleh teman bareng sepasang suami istri perpaduan Rusian dan Ukraina. Cerita tentang mereka, lucu, mungkin mereka seusia orang tua kami tapi semangatnya anak muda banget. Si suami bernama Alex bekerja di perusahaan minyak gitu, katanya mereka kerja 4 bulan, liburan 4 bulan, wowww asik banget ya jadi bule. Istrinya tidak bisa berbahasa Inggris. Terus kita diajarin bahasa mereka, ucapan terima kasih dalma Rusian itu SPACIBA!!! (saya tidak tahu tulisan benarnya kurang lebih dibacanya” Spasiba”). Kami pun bertukar foto, cerita, dan mereka mengundang Kami someday ke Moscow. (mauuuuu!!!). Kami juga memberitahu “Terima KAsih”, setiap kali mereka foto mereka selalu bilang: one, two, Trimakasih. Hahahaha…dan selalu begitu.

Sdeikit membahas bahasa, di Philipine karena mungkin masih satu rumpun dengan Indonesia, banyak bahsanya yang mirip, Terimakasih artinya SALAMAT. Kalo di Bahasa kan lain arti. Bahasa yang serupa adalah SAKIT (artinya sama dengan bahasa kita). Ada juga yang serupa seperti LAKI-LAKI, hanya disana bilangnya cukup satu LAKI.

Hari ketiga, inilah hari yang ditunggu. Kita ambil dari Rossana Cottage Tour A seharga PHP 700/pax (kalo sewa alat snorkel tambah PHP 100). Semua cottage dan tour menawarkan harga yang sama, hebatnya lagi disana. Jadi kemanapun kita cari yaaa harganya sama tinggal yang membedakan service. Tour A meliputi:
1) Small lagoon
2) Big Lagoon
3) Payong Payong Beach
4) Secret Lagoon
5) Semizu Island
6) 7 commando

inclusions: boat, fees, guide, lunch.

Muraaaahhhhh bukaaaaaaann? Perjalanan menjelajah pulau dimulai dari jam 9 sampe jam 4/5 sore. Puaaassss banget… !! Makan siangnya ayam bakar, ikan bakar, nasi, dan buah-buahan :pisang dan semangka, mereka juga sediain kopi. Tapi air minum bawa sendiri yaaa…apa lagi kalau mau bawa beer or soft drink.

Favorit saya pribadi adalah Small Lagoon dan Secret Lagoon. I don’t know why hanya saja saya merasa seperti di belahan dunia lain dan belum pernah saya liat sebelumnya. Nembus-nembus batu ketika sampai ke tempat yang dituju yakni danau kecil berwarna hijau diapit tebing-tebing tinggi. Wowwww!!!!! Kita bisa berenang, foto-foto dan bergaul sama bule-bule tentunya. Jiaaahhh exist bangetttt hehehe..

Beberapa tempat yang disebutkan di atas hanya beberapa yang bisa untuk snorkeling atau free dive, comment  sedikit soal under waternya, saya rasa Indonesia punya yg lebih dari mereka. Mirip-mirip kaya free dive di Bunaken kalau saya bilang. Di small lagoon bisa foto2 under water juga, sambil liat palung-palung dan coral dan terumbu bawah laut. Kami pun sempat melihat sekelompok lumba-lumba, dan ubur-ubur yang tidak beracun seperti yang dimiliki di Derawan.

Hari keempat, kali ini kami mengambil tour B harganya PHP800/pax.
1) Pangulasian island
2) Snake Island
3) Cudognon Cave
4) Pinagbuyutan Island
5) Catedral Cave
6) maaf saya lupa satu lagi
inclusions: boat, fees, guide, lunch.

Lebih mahal karena jaraknya lebih jauh. Menu makan siang hari kedua: ayam bakar, cumi bakar. semangka, dan mangga!!!!! Waaa… enaaakk, makan di snake island, di pinggir pantai. Ga lama di Snake Island turun hujan, kita sempat liat pemadangan dari gubuk di atas bukit snake island yang kereeeeennn banget. Lama di pulau ini karena sambil nunggu air nya surut supaya bisa jalan di tengah pasir yang diapit dua air laut kaya di Pulau Pombo nya Ambon. Akhirnya surut, asik foto-foto, nikmatin view, berasa di belahannnn plaet mana. Airnya hijau, bening, dan bersih.

Spot favorit saya di hari kedua jatuh pada Snake Island, karena beda aja dan mudah saya ingat.
Please note, namanya snake island bukan berarti pulaunya ada banyak ular tapi bentuk pasir yang membelah lautannya dan mengeliuk itu yang mirip ular, makanya disebut snake island.

Tour berakhir pukul 5, kami pun berpisah dan mengucapkan terima kasih pada Denis sang tour guide kami, dan memberikan dia tip sebesar PHP200.

Kami pun istirahat dan tidak menyia-nyiakan malam terakhir di ELNIDO. Atas saran Denis dan penduduk local, SKY LINE adalah cafĂ© yang enak dan murah di EL Nido, malam pertama kami sempat makan di EL NIDO Boutiqe and Art dengan menu pizza, spaghetti, san Miguel, dan milkshake (ga nyambung bgt) haha…

Namun Malam kedua dan ketiga kami makan di SKYLINE, menu kami pun beda-beda. Steam fish, ikan bakar, dan udang bakar menjadi menu pilihan malam kedua. Malam ketiga di Elnido kami puas-puasin dengan memesan makanan mahal di Indonesia kaya Bird nest soup (sarang burung walet), abis disana cuma PHP200 atau sekitar Rp44,000 compare di Indo soup ini dihargain 100 ribu ke atas. Pesan ga tanggung2 3 mangkok!!!  J Dan tentu, calamari, grill squid, grill tiger prawn, grill prawn, etc. puassssss sampe kenyaaang!!!

Oya, kalo ke Philipine cobain sambal khas pedassssnyaa bener-bener pedas membakar lidah…tp jangan harap nemu sambel kaya ABC, hehe….disana cenderung salty dan plain.

Kenyang makan. Saya sendiri nyempetin diri mijit, sementara 2 sahabat saya sih balik ke cottage, maklum hobi pijit, hehe berhubung badan pegel2. Harga pijitnya kurang lebih sama kaya di Indo PHP400 (atau skitar Rp88,000), full body 1.5 jam. Enaaaaaaakkk banget pijitannya si mba Philipinos itu….dr ujung kaki sampai ujung kepala. Fresh.

Hari ke lima (terakhir) kami liburan, pagi hari dengan rute sama kami naik van ke Puerto kali ini kami turun di San Jose Terminal dengan harga PHP600/pax. Duduk tidak terlalu menyiksa kali ini, bahkan kami sempat mengobrol dengan wanita local yang menikah dengan bule South Africa (ganteng suaminya, hehe ga penting mentioned gantengnya) dan dia surprised kalau kami orang Indonesia. Katanya, “probably, you are the 1st Indonesian people come to el nido” wooowww so proud of us. (ah padahal dianya aja yang baru liat org indo di El nido kali pasti ada org sebelumnya yang sudah pernah kesana) hehe..….

Perjalanan pulang ke Puerto, kami sempat makan siang di tempat persinggahan van namanya Fortwally (oya kalau mau sewa van-nya search aja fortwally ini), ada banyak van yang mengantar anda dengan rute Elnido-Puerto Princesa-Elnido. Harganya samaaa! Jadi kalo ke Philipine gakan nemu harga yang jauh-jauh beda.

Sesampainya di airport sekitar siang hari (kecepetan) kami leyeh-leyeh saja dulu di salah satu café di depan bandara, lanjut imigrasi. Perjalanan cukup melelahkan dengan turbulensi yang cukup support jantung, tapi akhirnya semua berjalan lancar dan kami selamat kembali ke Jakarta.

Trip yang benar-benar nekat tapi sangat menyenangkan. Sekian cerita trip saya kali ini. Happy browsing and happy vacation guys. God makes the universe for us, so keep it wisely!! :)

Pandan Bistro – alternative Penang Bistro?


Begitu dapat perintah atasan untuk ngaturin buka puasa team, saya sih selalu semangat kalau soal makanan. Hehehehe….Buru-buru screening screening makanan apa yang cocok buat buka puasa team yang ga bikin bleneg dan pas di perut. Tentunya makanan Indonesia atau Melayu karena cocok sama lidah orang yang habis kelaperan seharian.


Setelah discuss sama team yang lain, usul saya, awalnya ke Penang Bistro. Tentu, apalagi kalau bukan pengen makan Steamed Fish Krapu nya yang juara…!! Tapi sayang, Penang bistro full-booked, salah satu kolega kantor mengusulkan tempat di Jl. Pakubuwono juga yang berdekatan dengan Penang Bistro, namanya, Pandan Bistro. Hmm..mirip ya.. karena sama-sama ada Bistro nya.
OK. BOOKED!


Begitu sampai, wah ternyata tempatnya rame juga….sudah banyak mobil parkir. Masuk ke dalamnya, tidak seluas Penang Bistro. Ada tempat ala makanan prasmanan-nya juga, saya tidak tahu apakah karena bulan puasa, atau memang konsepnya ada yang makanan langsung jadi juga yang bisa kita langsung pilih (e.g. tongkol balado, ayam sayur, etc). Kami duduk di smoking area yang lumayan cukup nyaman.


Makanan sudah kami pesan sebelumnya diantaranya: gurame goreng, ikan bakar baronang, tahu kipas, gulai kepala ikan kakap, kepiting saus padang, cumi goreng garing, udang telur asin, ayam goreng pandan dan cah kangkung terasi. Menurut saya yang rekomen adalah gulai kepala ikan kakap nya, over expectation saya, bisa dibilang. Sejak kenal Medan Baru, buat saya gulai kepala ikan kakap yang best in town itu ya Medan Baru. Tapi, ternyata ini juga enak…beda…susah buat dibandingkan. Bumbunya enak meresap dan daging ikannya masih banyak (satu porsi nya Rp120,000). Kedua, pilihan saya jatuh pada udang telur asin. Enak….udang nya fresh dan…bumbunya pas. Untuk menu yang lain buat saya sih so-so. Apalagi kepiting saus padang nya, buat saya kurang nendang. Karena memang kalau mau makan kepiting, pergilah ke resto speciality kepiting seperti Rasane atau Saung Greenfil.


Minumannya juga biasa saja, saya coba es jeruk kelapa dan es teler. For the desert, saya rasa masih enak di Penang Bistro. Tapi menu utama tadi boleh masuk di lidah kita lah orang Indonesia. Bahkan, kolega saya orang Phillipine yang lama tinggal di US, suka sekali dengan gulai ikan kepala kakap Pandan Bistro.


Untuk harga, dia lumayan mahal tapi masih di bawah Penang Bistro. Selamat mencoba…sebagai alternative kalau Penang Bistro penuh? Ngga juga, sama-sama enak kok dan bisa jadi salah satu pilihan anda!

Oya, terima kasih Pandan Bistro karena pembelanjaan yang lumayan saya dapet voucher pecahan Rp10,000 sebanyak 20 buah dan member card yang bisa diapakai untuk selanjutnya disc. 10%. Cihuuiii kan???

Thai Alley – Makanan Thai ala Jalanan..

Ceritanya, kemarin diadakan buka bersama dengan teman-teman kantor lama saya, sahabat saya, Nissa usul tempat baru namanya Thai Alley, tempatnya di Mall Pasific Place Lantai 5. Jakarta emang super traffic, terutama saat bulan puasa. Pertengahan bulan puasa gini, orang-orang sibuk BUKBER alias Buka Bersama. Tempat makan di mall-mall penuh semua sama orang-orang yang buka puasa.

Setiba di Thai Alley, tempatnya lucu, konsepnya menarik, perpaduan street concept dengan bangku-bangku kayu dan sejumlah sofa serta ornament Thailand, dan cocok untuk hang-out, kumpul rame-rame baik family maupun teman-teman. Dari segi suasana, overall menarik.

Ok, kita ke makanan dan minuman. Saya pesan Thai Ice tea, tentunya yang special Thai Ice Tea, jadi saya coba minuman itu, rasanya pas, engga terlalu manis dan juga teh nya terasa, tidak susu yang mendominasi (kadang-kadang Thai Ice Tea yang saya pernah coba lebih berasa susu nya ketimbang rasa tea-nya). Ronde kedua, saya juga coba Green Thai Ice tea, yang menurut saya lebih enak dari si Ice Thai Tea tadi. Green tea nya terasa dan wangi sekali. Tidak terlalu manis.

Makanan, saya dan teman-teman pesan makan tengah supaya bisa cobain banyak, menu nya dalam bahasa Thailand jadi saya engga begitu hafal nama-namany (sorry!). Tapi kira-kira yang kita pesan antara lain: nasi goreng Thailand (macem-macem dari kuning, terasi, dan yang pedes, pad thai, daging iga sapi, sejenis kaya oncom, dan sayur buncis dengan irisan daging. Rasanya GURIHHHHH!!! Dan saya sadar kandungan MSG nya seperti nya lumayan banyak yaa, karena berbumbu sekali dan membuat haus terus setelah makan. Rasanya sih lumayan enak sebenarnya untuk beberapa makanan. But, to me, too salty dan berbumbu. Well, itu opini saya. Tapi, for the dessert si singkong Thai nya ok banget, santan nya pas dan si ketan mangga enak sekali. Jadi, saran saya kalau mau kesini mungkin cobain minuman dan desert-nya instead of main course-nya.

Selamat mencoba…

Manado Trips (Bunaken-Tomohon-Bukit Kasih)

Siapa sih para divers yang ga kenal sama keindahan laut Bunaken. katanya belum ngaku diver sejati kalo belum ngerasain nyelem di Bunaken. dimana sih Bunaken? ya indahnya ini dapat kita nikmatin di Pulau Sulawesi Utara, tepatnya di Menado.
W
aktu itu gue traveling sekitar bulan November 2009, dimana sebetulnya pada bulan-bulan tersebut kurang bagus cuacanya untuk pergi ke daerah Menado mengingat cuaca buruk yang sering membuat kapal2 tidak boleh berlayar apa lagi divers melakukan diving.
tapi kebetulan pesawat promo waktu itu adanya di bulan itu (mengingat namanya ke Indonesia timur jarang bgt harga pesawatnya murah). maklum style traveling gue pastinya low cost, tapi mengutamakan kebersamaan dan foto2...laahhh hehe

yakk waktu itu gue jadi EO (LAGI) bareng temen traveling gw Deasyane. dr peserta cuma 5 orang akhirnya jd peserta kaya anak panti sekitar 15-18 orang kita berangkat. memanfaatkan cuti hari kejepit saat itu jadilah kita pergi ke Menado.

persiapan pun dilakukan 1 bulan sebelum, siyalnya saat itu kita pesen tiket murah adalah Mer****, dimana tuh penerbangan dengan seenak jidat membatalkan penerbangan kita yang rame2 itu H-5, gilakaaannn saat itu harga pesawat kesana udah melambung tinggi. karena engga mau kecewa dan tekad udah bulat, gue dan Desyane nego dari cara halus sampe cara ngotot, akhirnya dengan tgl yang sama kita bisa berangkat dan di pindahin ke pesawat lain bernama Bat****.

alhamdulillah, kita sampai dengan selamat meski sedikit2 turbulensi. beberapa peserta adalah temen2 gue yg blom biasa traveling backpack , tapi they can make it , bangga dehhh...

sampe di menado siang hari kita langsung makan di resto nyiur melambai. masakan Menado yang terkenal pedasssss siap bikin mulut kita jontor. kenyang makan kita pun melanjutkan perjalanan ke daerah Tomohon. tempat dimana kita akan menginap. jarak dari kota Menado ke Tomohon itu cukup jauh looo, kaya Jakarta Puncak. pemandangannya juga oke bangeett...sisi tebing2, jurang2, dan pepohonan. yak kita emang memutuskan menginap di daerah pegunungan.

sebelum sampai Tomohon, kita mampir ke Patung Jesus tertinggi katanya di kompek perumahan, ga bgitu menarik, disitu cuma foto2 aja. yg lebih menarik perjalanan hari pertama kita adalah treking ke Bukit Kasih, sampe bikin nafas terengah-engah krena naik ratusan mungkin sampe ribuan anak tangga. kita main disana sampe sekitar jam 7 WITA.

Akhirnya, sampailah kita di Tomohon Palace tempat kita nginep agak spooky gitu karena kita sampenya malam. kita pun mengatur pembagian kamar dengan 1 kamar disi 2 orang. bak cottage di tengah hutan, kita tidur ditemenin suara jangkrik kriiikk kriikk....most of all yang menginap di Tomohon banyak org bule yang notabene emang suka adventure. kami pun terlelap cukup nyenyak setelah dihidangkan makan malam.

Esoknya, perjalanan ke Bunaken (dimana letaknya ini deket sm kota Menado). jgn harap ada pantai di Bunaken. klo orang yg expect untuk beaching, Bunaken bukan tempatnya. disni betul-betul orang harus ke tengah laut terus nyebur baru bisa merasakan keindahannya. kaya ke Pulau Seribu kali yaa...jarang ada pantainya....bagusnya yaa di dalem lautnya. kita sempet hampir kecewa krn sesuai dugaan cuaca buruk kapal yg kita sewa hampir gabisa berlayar. tapi berkat izin Tuhan akhirnya dengan sedikit terombang-ambing ombak kiat bsia juga sampe ke spot untuk menyelam atau sekedar bersnokeling. temen-temen yang ber-license ambil paket diving, sementara gue beserta temen-temen yang ga bisa diving saat itua sik aja bersnokeling ria dan foto2 bawah air, untung gue jago berenang jd bisa pose-pose ok di bawah laut.

gue jg bersama temen gue Cecil mencoba bersnokeling dan nyelem ke palung2 yang masih indaaaaahh bgt, yg buat gw puas liat Bunaken ya palung dan ikan wana-warninya, sayangnya terumbu karang yang indah itu udah banyak yg rusak karena ulah manusia dan ga dirawat. sehariaaan sampe sore kita puas main2 di laut, sore kita kembali ke pinggir pantai untuk makan dan menikmati es kelapa muda. please note, air disana juga ga begitu bersih ya jd jgn expect abis maen pasir di laut bisa mandi yang bersih bak puteri raja, sanitasi masih terbatas.

Puas seharian di laut kita pun kembali ke Tomohon untuk istirahat.  

esoknya, hari ketiga, beberapa dari kami yang masih kuat melanjutkan untuk trekking ke gunung dekat Tomohon buat liat sun rise. yg pada ga kuat istirahat di kamar dan nunggu dijemput sehabis sarapan. beres sarapan, kita pergi untuk rafting di sungai Ni-manga-manga. ini cukup serrruu jeramnya banyak dan cukup adrenalin naik dikit....

main sampe sore, makan nasi kuning Menado, aseeeliiii enaaakkk bgt pake ikan cakalang...pokonya klo ke Menado harus makan nasi kuningnya....

setelah puas rafting di sungai Ni mang-manga kita juga main ke kuburan lama batu-batu tempat peninggalan masa dulu yang disebut dengan waruga. belajar sejarah lg deh dikit-dikit...hehe..

abis itu...selesai...

hari ke empat kita sudah kembali menuju ke Jakarta,

-trip ends-

Ambon Memang Maniseee.....


Jd ke AMBON ini awalnya cuma rencana spontan dan dadakan… pergi dengan pengetahuan NOL BESAR ttg AMBON!

Tp dengan rasa sok tau yg besar dan jaman udah maju kaya gini pake internet sgalanya jd mudah….lalu gw kasi tau tmn2 trip yg suka jln..ternyata tb2 peserta jd bertambah menjadi 9 orang….(satu cancel tp di twit, jd tetep 9). Selama satu bulan, krn slalu menajlankan prinsip “LIBURAN GA SLALU HARUS MAHAL” hehehe gw berusahaa mauuuuuunyaaaa biaya murah tp puasssss bgt…..(prinsip ekonomi book).



Emang siihhh perlu usaha bangett kalo kalian mau trip macam begini. Tp krn waktu yg mayan panjang dan ada temen gw namanya Ka rita yg baikk dan pernah trip kesana memeberikan nama driver yang best of the best bangeettt akhirnya trip AMBON pun bisa terlaksana….nama drivernya Pak Sammy, berkat diaaaaa banyak kebantu bgt deh… (yg mau nomornya please call me because he is very recommended person to guide you in AMBON)!!!!

Tibalah tgl keberangkatan Rabu malam 12 Mei 2010.

Day 0: kita smua ber 9 janjian kumpul di bandara soekarno hatta jam 11 malam, psawat take off jam 12.50 malam (jam 1 pagi). Sumpaahhh baru kali ini naik psawat sepagi ituu….sensasi terbangnya musti anda rasakan…hehe banyak yg ragu sm Batavia…katanya seatnya jeleklah (emang sihh :p),,terus horror,,,tp perlu diacungi jempol kali ini penerbangan sama skali ga mengecewakan gw khususnya karena ga ada delay dan smua mulus…hanya ada turbulensi2 kecil…dan petir2 kecill yg yaaahh masi bisa dilewatkan krn kita tidur ajaaa :D…hehehehe…so..ini penerbangan malam yg menyenangkan..buat gw.

Day1: tgl 13 Mei 2010, hari KAmis pagi jam 06.00 WIT (wahhh waktu Indonesia Timur) tibalah kami di AMBON….senang…lega rasanya bisa menginjakan kaki di tanah Timur Indonesia yg bener2 cantik..foto2 sebentar di bandara..lalu meluncur bertemu driver kami Pak Sammy yg on time. Hati tergugah terenyuh terkaget krn kami harus berjejal2an di mobil panther lama 9 orang (bayangkan!!). Pak Sammy pun kaget krn badan kami besar2…haha tp itu tak urung menyurutkan semangat juang untuk berpetualang. Dengan desak2an barang2…kami meluncur menuju Asilulu. Jarak waktu dr bandara ke Asilulu sekitar 3 jam, jalanan bagus kok ga off road sambil kita disuguhi pemandangan kota ambon yg indah dengan pinggir laut yg dekat dengan jalan raya yg biru sekalii…dan gunung2, bukit2 khas Maluku. Waaahhhhhhh adeeeeeeeemmm rasanya. Kita sempat mampir ke benteng Amsterdam dan mesjid tua.

Sampe di Asilulu….kita kembali dikagetkan krn rumah penduduk yg kita mau nginap itu BAGUSSSS bgt, pdhl spanjang perjalanan kita disuguhi rumah2 yg ala kadarnya. Ini smua berkat Pak Sammy yg seminggu sebelumnya sudah booking kan untuk kami rumah AMAT SANGAT LAYAK satu2nya yg paling bagus di daerah perkampungan itu krn rumah ini ternyata milik pejabat di Sorong PAPUA.. (waaahh pantas). Kamar dilengkapi AC, air bersih…dan yg menakjubkan sofa2 bagus skali hehe…
Sampai di rumah…ada mama ijah dan chacha Neni (di Ambon chacha itu untuk panggilan mba yg beragama muslim dan nona untuk yg Kristen) di Asilulu 90% beragama Islam.
Setelah mengganjal perut dengan makan indomie, nasi dan ikan…kami meluncur ke PULAU TIGA,,,bokkk dengan sampan aja lohhhh..perahu tanpa atap….2 teman yg tdk bisa berenang Denny dan Aconks (disebut loohh namanya ;p) sontak berteriak2…kita bergerak sedkit perahu bisa terbalik,,,benar2 serruuu hahaha..
Sampai di pulau tiga…sebenernyaa baguss…hanya saja pulau2 ini (ada tiga pulau) tdk banyak memiliki pantai…hanya ada satu tempat kami sampai tertidur pulas….krn pasirnyaa halusssss bgt….dan putih…

Sisanya adalah pulau dengan karang, gua, dan pohon. Sayang kita kurang persiapan alat, tidak ada penyewaan live jacket dan alat snorkeling (jd bagi kalian yg akan kesana pls prepare alat2 dulu) krn konon pulau tiga ini pesonanya adalah di bawah laut…untuk diving. Kita ganti2an snorkeling krn hanya yg bawa 3 org dan memang indah..ada bintang laut..ikan warna warni terumbu karang dll. Bisa dibayangin kalo kita punya alat lengkap bisa turun di tengah dan nikmatin indahnya PULAU tiga ini dr bawah laut… (sgt sayang krn kita cm bisa nikmatin di pinggiran pulau). Lama2 krn alat ga lengkap sdgkan jdwl hari 1 hanya di PULAU TIGA..kita mulai bosannn krn itu2 saja…hingga akhirnya tidur…lalu makan siang di tikar dengan ikan lagi…kuah colo2 (sejenis sambal ambon komposisinya: jeruk nipis, bawang dan cabai mirip dabu2 kalau di Manado). Lalu sambil menunggu sunset di belakang pulau..sebagian dr kami main volley dengan penduduk stempat dan yg lainnya sibuk hunting foto (ada pelangi looo). Lalu sun set tiba sayanggg awan sdikit gelap jd sunsetnya tidak bulat sempurna..tp langit timur memang tetep indaaaahhh…..selepas sunset kami pulang tp krn arus laut mulai kencang, tim kami bagi 2 dengan perahu yg sama. Sampai di rumah Mama kami mandi bergantian dan menikmati berkali2 mati lampu..huhuhu..kasiaannn merekaaa PLN bener2 hrs perbaiki system untuk daerah terpencil. Namun akhirnya lampu menyala, anak2 tertidur pukul 10 WIT, dan gw massih ngobrol sm Pak Sammy dan MAMa Ijah hingga jam 11 WIT. Bernegosiasi harga rumah, perahu dan makan…waaaahhh MURAAAHHHH, rmh sebagus itu hanya dihargai 400 ribu (hasil nego tentunya), makan minum aqua 3 dus habis 200 ribu, dan boat agak mahal 500 ribu krn kita sewa sharian sampai malam, smua biaya itu untuk 9 org.

Day 2: jumat 14 Mei 210, yaaakkk cutiiii kami smuaaa hari ini hehehe….pagi2 jam 8 WIT kami berpamitan dengan Mama, chacha Eni , Bang Jaiz, dan penduduk stempat yg ramah2…kami meluncur ke kota Ambon. Kembali berdesak2an di panther…hehehe tp tetep senang sambil bernanyayi2 gila di antara kami di dalam mobil…..driver cukup gaul memutar lagu2 Aikon, Rihanna, hahaha…..yakk sbagian kembali tidur, sampai di ambon jam 11 WIT. Kota ambon terlihat crowded dan sibuk. Kami langsung masuk untuk check in di hotel Mutiara (bintang tiga, tariff smalam Rp414,000, xtra bed Rp175,000). Hotel cukup bersih dan lumayan. Slepas istirahat dan mandi, kami melanjutkan perjalanan untuk kuliner nyoba PAPEDA….(khas Maluku dr sagu sbg makanan pokok) heheh Nampak sbagian dr kami…tdk cocok dengan rasanya. Makannya dicampur dnegan kuah ikan asam. Stelah itu…kami berangkat naik boat sodara nya pak Sammy di latulahat menuju PULAU POMBO…..GOD!!! this is a must place to go…kalo lo smua ke AMBON….bagussssssss bgt…..warna laut nya degradasi hijau, biru, bening…ahhhhhh kereennnnn disini bisa ngerasain berada di tengah2 diapit dua laut…bisa bayangin ga? (kalo gabisa liat foto2nya ajah hihihihihi)….bener2 pulau terindah, sayang masih banyak sampah di sekitarnya harusnya pemerintah Kota Ambon bisa merawat dan pasti banyak yg berkunjung, disini hanya group kita yg dtg jd serasa benar2 private island, bagusss sekali….ahhh….beres dr POMBO sore kami menuju PANTAI LIANG…aaaaaaaaahh yg ini benar2 bagusssss kami berenang…namun syg hujan turun…huhuhu tp tdk menyurutkan keindahan pantai ini dengan degradasi warnanya…..dan serunya foto2 di jembatan Liang. POMBO and LIANG are the best place in Ambon. Bayar boat ke Pombo hanya 400 ribu saja…itu sudah ditungguin sampai sore loh.
Selepas hujan2an di Liang dan puas foto2…kami lanjut ke TULEHU, disini ada pemandian air panas,,,,(tiket per org 5000) tempatnya memang tidak terlalu baguss tp airnya dahsyaaatt..hehehe enaaakk abis ujan2an berendam air panas….malam pun tiba kami kembali ke kota dan kami makan Chinese food di salah satu resto bernama Sari gurih…yahh makanannya mirip2 Chinese food Jakarta.
Lelah sudah main2 kami kembali ke hotel untuk istirahat.

Day 03: Sabtu 15 Mei 2010, hari santai bagi kami krn sudah tdk mau basah2an lagi. Berangkat agak siang…jam 10 WIT kami beranjak ke pantai pintu kota (disini hanya ada karang2 dan ombak besar, gabisa untuk berenang), hanya untuk dinikmati dan foto2 tentunya….hehehe. sekilas kalo di BALI mirip Uluwatu dan tanah lot tp indaaahhhh sekaliii…dengan khas Ambon ada karang seperti pintu yg konon kalo didekati bisa lihat kota Ambon dr jauh…puas foto2 kami naik ke bukit naik tangga2…untuk ambil foto lbh bagus dr atas…stelah puas kami kembali ke mobil sempat ke santai beach tp kami tidak turun krn ga banyak yg bisa dilakukan selain duduk2 saja. Lalu kami memutuskan untuk ke Pantai Natsepa mencicipi rujak Ambon yg terkenal rujak natsepa (Rp10,000) emang enaaakkkk dengan bumbu kacang..yaaahh puas ditambah es kelapa. Lumayan kami bersantay2…lalu dilanjutkan mencari oleh2 khas Ambon seperti bagea, dodol duren, kayu manis, pala, dll. (kuliner di daerah Timur memang tidak banyak selain hasil laut dan sagu). Lalu kami jg meluncur ke tempat penyulingan minyak kayu putih, Ambon terkenal dengan minyak kayu putih (botol kecil Rp30,000 asliiiii bangeett beli di perkampungan), lalu besi putih, dan juga mutiara Ambon (sebagian dr kami kalap belanja mutiara….hehehehe). setelah itu Kami ke patung Christina, ambil foto dan kembali ke hotel untuk mandi dan taru oleh2. Malam pun tiba kami berniat menghabiskan malam terakhir di Ambon dengan dinner di Panorama cafĂ© (dr sini bisa lihat pemandangan kota Ambon yg indah di kala malam). Disuguhi live music, spontan gw dengan Anita yg urat malunya dah ga ada ;p turun ajaaaa loohhh adu bakat nyanyi jg ahhhhh sm org Ambon yg suaranya emas2 hehehehe…dua lagu cukup *blushing* hehehe itung2 karoke gratis.. :D
Kita jg kembali mampir beli oleh2 di toko PETAK 10 (berdiri sejak 1965), kembali kalap beli abon ikan, ikan julung2, mutiara, kerajinan, dll). Setelah dr Panorama, kami ke hotel sbagian istirahat dan sbagian yg masih belum puas foto2 di taman kota Ambon dekat patung Patimura dan gong perdamaian. Waktu pukul 11 WIT kami kembali ke hotel, ngobrol lalu tidur.

Day 4: Minggu 16 Mei 2010, bangun jam 4 WIT…(huaaahhhh subuh skali) kami sudah packing dan siap pulang karena pesawat take off jam 7 WIT. Perjalanan dr kota ke bandara kurang lebih 45 menit, kembali disuguhi langit indah dan pemandangan lampu2 ambon yg menawan sepanjang perjalanan. Sediiihhhh, puasss, campur aduuukkk, kali ini brg bertambah banyak kami menggunakan 2 mobil (1 Avanza antar hotel - bandara biaya 150 ribu). Sampai bandara jam 6 kurang, kami menunggu ga lama lg2 pesawat kembali on time…thanks God…kami take off jam 7 WIT dan sudah sampai Jakarta 9 WIB (perjalanan Jakarta Ambon tanpa transit makan waktu 3 jam).

Ok sgitu dulu sharingnyaaa…, bangga dehh bisa ke TIMUR Indonesia dg biayaaaa totalll patungan 9 org hanya 1 juta,,, masih lebih untuk biaya karoke saat share foto hahaha….so totall 2.2 juta…. Cukup menarikkkk bukan???????? *wink..wink* silahkan compare dengan yg lain 4 hari 3 malam habis 5 jutaann…hehehehe……..!!!! kalau ada yg mau bergabung lg di trip slanjutnyaa….silahkan hubungi gw yaahhh…. Thanks all!!! Thanks to all of my travel mates to AMBON MANISE!! U R ROCK!!!!!! Hehehehe… see u!!